BAYAM : The Secret Power of Popeye


Salah satu film kartun favorit saya waktu kecil adalah POPEYE. Film tersebut mengisahkan bagaimana sang tokoh (Popeye) mendapatkan kekuatannya dengan mengkonsumsi Bayam. Konon kabarnya – entah benar/tidak - film tersebut diproduksi dengan maksud agar anak-anak gemar mengkonsumsi sayuran. Tujuan yang mulia, mengenalkan sedari dini agar timbul ketertarikan dan secara sadar mau mengkonsumsi tanpa paksaan.

Mengingat pentingnya manfaat sayur bagi tubuh kita, adalah perlu untuk mengenal lebih lanjut tentang sayuran itu sendiri – di antaranya Bayam. Dalam hal ini, sudut pandang tinjauannya adalah gambaran secara umum dan teknis budidaya, tidak mencakup resep masakan ataupun olahan.

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan  sayuran yang banyak mengandung vitamin  dan mineral, dapat tumbuh sepanjang tahun  pada ketinggian sampai dengan 1000 m dpl  dengan pengairan secukupnya.
Terdapat 3 jenis sayuran bayam, yaitu :
1. Bayam cabut, batangnya berwarna merah, dan ada juga yang berwarna hijau keputih-putihan.
2. Bayam petik, pertumbuhannya lebih tegak serta berdaun lebar, warna daun hijau tua dan ada yang berwarna kemerah-merahan.
3. Bayam yang biasa dicabut dan juga dapat  dipetik. Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar dan berwarna hijau keabu-abuan.

Teknologi Budidaya
1. Benih
Bayam dikembangkan melalui biji. Biji  Bayam yang dijadikan benih harus cukup  tua (+ 3 bulan). Benih yang muda, daya simpannya tidak lama dan tingkat  perkecambahannya rendah. Benih  Bayam yang tua dapat disimpan  selama satu tahun. Benih Bayam tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan  benih adalah sebanyak 5-10 kg tiap hektar  atau 0,5 – 1 g/m2.
 2. Persiapan Lahan
Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat  bedengan dengan arah membujur dari  Barat ke Timur agar  endapatkan cahaya  penuh. Lebar bedengan sebaiknya  100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan  30 cm.
3. Pemupukan
Setelah bedengan diratakan, 3 hari  sebelum tanam berikan pupuk dasar  (pupuk kandang kotoran ayam) dengan  dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos  organik hasil fermentasi (kotoran ayam  yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2 . Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan  disiramkan ke tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih. Jika diperlukan berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 2 minggu setelah  penaburan benih.
4. Penanaman/Penaburan Benih
Dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
a. Ditebar langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pupuk  kandang yang telah dihancurkan dan  ditebar secara merata di atas  bedengan.
b. Ditebar pada larikan/barisan dengan  jarak 10-15 cm, kemudian ditutup  dengan lapisan tanah.
c. Disemai setelah tumbuh (sekitar 10 hari) bibit dibumbun dan dipelihara selama + 3 minggu. Selanjutnya  dipindahkan ke bedengan dengan jarak  tanam 50 x 30 cm. Biasanya untuk bayam petik.
5. Pemeliharaan
Bayam yang jarang terserang penyakit  (yang ditularkan melalui tanah), adalah bayam cabut. Bayam dapat berproduksi  dengan baik asalkan kesuburan tanahnya  selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan  kecukupan air. Untuk tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam)  membutuhkan air 4 l/m2/hari dan  menjelang dewasa tanaman ini  membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Jenis hama yang sering menyerang  tanaman bayam diantaranya ulat daun,  kutu daun, penggorok daun dan belalang.  Penyakit yang sering dijumpai adalah  rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan  penyakit karat putih (Albugo sp.). Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman dan mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar (jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya).
7. Panen
Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, sekitar 3 - 4 minggu setelah  tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan  akarnya ataupun dipotong pangkalnya.  Sedangkan bayam petik biasanya mulai  dapat dipanen pada umur 1 - 1,5 bulan dengan interval  pemetikan seminggu sekali.  
8. PascaPanen
Tempatkan Bayam baru panen di tempat  yang teduh atau merendamkan bagian  akar dalam air dan pengiriman produk  secepat mungkin untuk menjaga  kesegarannya.


(Dari berbagai sumber)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANDENG TANPA DURI

MEMBUAT MIE GANYONG

CARA MEMBUAT PROBIOTIK RABAL (Ragi dan Bakteri Asam Laktat)