BPP Kec. Sawangan

Menggunakan Metode Persegi Pearson’s A.   Formulasi dengan 2 Bahan Baku Contoh : Bagaimana menyusun formulasi pakan untuk ikan nila dengan bahan baku tepung ikan petek dan dedak. Catatan : Pakan tersebut diharapkan mempunyai kandungan protein 30 % (terdapat 30 gram protein dalam 100 gram formulasi pakan) Penyelesaian : 1.    Cari kandungan protein bahan baku (dari referensi diketahui kandungan protein tepung ikan petek 60% dan dedak 9,6%). 2.    Gambar bujur sangkar dan letakkan nilai kandungan protein yang diinginkan di tengah-tengah garis diagonal bujur sangkar tersebut. Pada sisi kiri bujur sangkar cantumkan bahan baku beserta kandungan proteinnya, bagian sisi atas adalah yang nilai proteinnya lebih besar. 3.    Lakukan penghitungan selisih kandungan protein bahan baku dan nilai kandungan protein yang diinginkan.        60 - 30 = 30        30 - 9,6 = 20,4 ü       Hasilnya merupakan bagian komponen masing-masing bahan baku ü       Lakuka

Pada prinsipnya ada 8 tahapan dalam pembuatan telur rendah kolesterol yang konon juga disarankan untuk dikonsumsi penderita tekanan darah rendah dan asam urat. Pilih telur bebek yang berat bersihnya 65 gran ke atas. Telur yang digunakan sebaiknya yang masih segar, maksimal berumur seminggu. Telur dibersihkan dari kotoran, kemudian dilakukan pengamplasan di seluruh permukaan kulit telur. Buat ramuan herbal dengan bahan-bahan meliputi : daun salam, akar alang-alang , dan air yang telah disaring. Daun salam dan akar alang-alang direbus hingga mendidih dan air rebusan menyusut. Air rebusan dipisahkan dari ampas ramuan herbal, ditiriskan menggunakan saringan kemudian didinginkan dan ditambahkan garam sesuai selera. Masukkan telur yang sudah bersih ke dalam toples, tuangkan perlahan air rebusan tersebut. Toples ditutup rapat dan didiamkan selama 14 hari. Setelah 14 hari, telur diangkat dari rendaman kemudian direbus hingga matang. Siap disajikan. Sumber : Sinartani Edisi 1

Probiotik hasil fermentasi Ragi dan Bakteri Asam Laktat (RABAL) digunakan untuk membibis pakan/pelet ikan lele pada kolam hijau atau Green Water System (GWS). Kegunaannya adalah sbb : Meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan ikan lele. Mempercepat waktu panen dan menghemat pakan / pelet. Meningkatkan bobot ikan lele. Meningkatkan penyerapan protein dari Alga air kolam dan pelet agar menjadi daging secara maksimal. Menghilangkan / mengurangi bau air kolam GWS akibat amoniak dan gas beracun. Bahan :          Air bersih                                                                       : 9 liter          Yakult                                                                             : 2 botol          Ragi tape                                                                        : 1 butir          Molasses (tetes tebu / gula jawa / gula merah)                  : ½ liter          Air kelapa murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)     

  Akhir-akhir ini, pemberitaan di media dihebohkan dengan beredarnya daging sapi yang dioplos dengan daging celeng (babi hutan). Kasus tersebut tidak bisa dipisahkan dengan tingginya harga daging sapi sehingga membuat oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab mengambil kesempatan dengan melakukan perbuatan itu. Hal tersebut juga didorong dengan permintaan daging sapi yang tetap tinggi bahkan cenderung meningkat. Untuk mendeteksi adanya daging celeng yang sudah diolah atau dicampur dengan daging sapi dalam bentuk produk makanan maka harus dilakukan pemeriksaan laboratorium. Namun bagaimanakah kita sebagai konsumen apabila ingin mengetahui bahwa daging sapi yang kita beli bukanlah daging oplosan?   Berikut adalah tips bagaimana membedakan daging sapi dan celeng : No Dari sisi Penjelasan 1 Warna ~      Dari segi warna bisa dibedakan. Daging celeng agak pucat, sedangkan daging sapi lebih merah. Warna daging celeng

1.     Ulat Grayak ( Prodenis sp ) Ulat ini menyerang daun tanaman sehingga menjadi berlubang-lubang. Pada serangan yang parah menyebabkan daun hanya tersisa tulangnya saja. 2.     Lalat Kacang ( Ophiornya phaseoli Tryon) Gejalanya terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Tanaman tua yang terserang lalat kacang akan menjadi layu dan pertumbuhannya terhambat. Sementara tanaman yang baru tumbuh dapat mati. 3.     Ulat Penggerek Polong ( Maruca testulalis ) Ulat ini menyerang polong tanaman sehingga polong berlubang. Kadang-kadang ditemukan ulat bersarang di dalam polong tanaman. 4.     Kutu Daun ( Aphis cracivora Koch) Gejalanya pertumbuhan terlambat karena hama menghisap cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vector virus. 5.     Penyakit Bercak Daun ( Cercospora sp ) Penyakit in

Bunga ekor kucing (Acalypha hispida Burm. F.) adalah tanaman yang berasal dari Hindia Barat. Ekor kucing biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan rumah atau sebagai tanaman pembatas pagar. Disebut ekor kucing karena bentuk bunganya yang mirip ekor kucing. Selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias, bunga ekor kucing ternyata juga bisa digunakan sebagai tanaman obat. Bagian tanaman untuk pengobatan adalah bunga dan daun. No Penyakit Cara Pembuatan 1. Muntah darah Ambil bunga ekor kucing secukupnya, kemudian dikunyah mentah bersama pinang putih. Kalau perlu tambahkan jahe sedikit, kencur dan daun pulai yang masih muda. Lakukan pengobatan ini setiap hari. Bisa juga dengan bunganya. Bunga ekor kucing dilumatkan dengan gula merah secukupnya kemudian dimakan. 2. Vitiligo Cuci segenggam daun segar dan kencur seukuran ½ ibu jari sampai bersih, lalu giling sampai halus. Balurkan pada bagi

TEMU HITAM 1. Menyuburkan kandungan 25 gram temu hitam, 25 gram temu giring, 20 gram kencur direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum. 2. Nyeri haid 25 gram temu hitam, 20 gram kencur, 20 gram kunyit, 2 ruas asam jawa direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat. 3. Membersihkan darah setelah melahirkan 25 gram temu hitam direbus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat. 4. Batuk 25 gram temu hitam, 5 gram jinten, 25 gram kencur, 5 gram pulosari, 5 gram adas direbus dan airnya diminum. 5. Menetralkan racun dalam tubuh 25 gram temu hitam, 30 gram takohak direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat. 6. Cacingan 25 gram temu hitam, 15 gram bangle, 5 lembar daun sirih, 5 butir biji ketumbar, 4 gram biji pinang lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.